Hoax adalah sebuah kebohongan yang menyamar sebagai kebenaran, istilah ini popular di internet dan media sosial karena peredaran hoax memang lebih mudah berkembang di internet dan media sosial. Kebiasaan perilaku pengguna media sosial untuk tidak mau dipersalahkan apabila informasi tersebut hoax, mereka menambahkan kata-kata “dari grup sebelah” sebagai tindakan preventif agar jika berita itu bohong. Sebagian besar perilaku Ibu-Ibu PKK di Kelurahan Cakung timur yang mendapatkan pesan berantai, kemudian menyebarkan informasi itu kepada group message lainnya tanpa mengecek terlebih dahulu kebenaran akan informasi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengenai Perilaku Ibu-Ibu PKK Di Kelurahan Cakung Timur : Studi Kasus Penyebaran Berita Palsu (Hoax) Di Media Sosial Dan Tinjauannya Menurut Islam. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis perilaku informasi ibu-ibu PKK di Kelurahan Cakung Timur studi kasus penyebaran berita palsu (hoax) di media sosial, dan (2) Untuk menganalisis tinjauan Islam tentang perilaku informasi ibu-ibu PKK di Kelurahan Cakung Timur studi kasus penyebaran berita palsu (hoax) di media sosial. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deksriptif. Teknik pengambilan sampel dari penelitian ini adalah sample pusposive dengan jumlah 53 orang. Pengumpulan data melalui : observasi dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan : (1) masih terdapat perilaku Ibu PKK yang menyebarkan ulang informasi palsu (hoax) di media sosial whatsapp dengan topik berita yang paling diminati yaitu tentang kesehatan. (2) Sebagai muslim termasuk Ibu PKK di Kelurahan Cakung Timur hendaklah berperilaku informasi dengan memilah yang benar dan yang tidak benar, dan pula tidak ikut andil dalam menyebarkan informasi yang belum tahu kebenarannya karena dalam Al-Quran Allah SWT menjelaskan ancaman dan bahaya bagi orang-orang yang terlihat dalam penyebaran berita bohong tersebut. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nur (24) :12 : “Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata.