Perempuan sebagai single parent memiliki berbagai tantangan dalam hidupnya. Untuk menghadapi berbagai tantangan, ibu sebagai single parent harus memiliki karakteristik seperti memandang bahwa setiap kejadian dalam hidupnya mampu ia hadapi dan yakin bahwa ia tidak menghadapi itu sendirian, dimana hal tersebut disebut sebagai konsep sense of coherence. Ibu yang dipandang sebagai panutan dan contoh bagi anggota keluarganya memiliki kemampuan untuk mentransmisikan nilai–nilai sense of coherence kepada anggota keluarganya sehingga anggota dalam keluarga tersebut mampu beradaptasi dengan masalah yang mereka hadapi dan bangkit kembali kearah yang lebih baik, dimana proses tersebut merupakan konsep dari family resilience. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Sense of coherence pada ibu sebagai single parent terhadap family resilience. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan dua kuesioener yaitu Walsh Family Resilience Questionnair (WFRQ) dan Sense of Coherence-13 (SOC-13). Teknik pengambilan data menggunakan teknik accidental sampling. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 104 responden dengan subjek penelitian yaitu ibu sebagai orang tua tunggal dan berdomisili di wilayah JABODETABEK. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi sebesar (R2 = 0,582, F (141,786), p < 0.05), artinya bahwa terdapat peran sense of coherence pada ibu sebagai single parent terhadap family resilience secara signifikan. Jika ditinjau dari sudut pandang Islam, keluarga single parent dengan berbagai tantangan yang mereka hadapi harus bangkit dari masalah tersebut dan yakin bahwa semua keajadian tersebut karena kehendak Allah SWT, dengan begitu mereka akan selalu bersyukur, bertawakal dan mengingat Allah, sehingga terwujudlah resiliensi bersama atau family resilience.