Siswa yang tinggal di pondok pesantren lebih rentan mengalami stres akademik, karena harus mempelajari pelajaran formal dan pelajaran non-formal. Selain itu, siswa pondok pesantren juga perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan pondok pesantren tanpa kehadiran orangtua atau keluarga. Hal tersebut juga dapat menjadi salah satu penyebab timbulnya stres akademik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat hubungan antara penyesuaian diri dengan stres akademik pada siswa tahun pertama pondok pesantren serta tinjauannya dalam Islam. Responden dalam penelitian ini berjumlah 150 siswa tahun pertama pondok pesantren, dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling. Hasilnya terdapat hubungan yang signifikan pada dimensi Personal Emotional Adjustment dan Academic Adjustment dengan stres akademik Sig. (p > 0,05). Akan tetapi tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi Institutional Attachment dan Social Adjustment dengan stres akademik Sig. (p ˂ 0,05). Dalam Islam hubungan antara stres akademik dengan penyesuaian diri tergantung kepada kemampuan yang dimiliki siswa dalam menjalankan kehidupannya. Bagi individu yang mempunyai kemampuan atau pengetahuan agama yang baik maka siswa tidak akan mengalami stres karena mereka akan menghadapi persoalan hidup dengan sabar dan segera mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebaliknya, siswa yang kurang memiliki kemampuan dan pengetahuan agama maka ia hanya bisa mengeluh.