Di Indonesia, sistem patriaki biasanya mendasari peran ayah dan ibu dalam sebuah keluarga yang menjadikan laki-laki sebagai kepala dan economic provider untuk keluarga. Hal ini membuat seorang ayah kurang terlibat dalam pengasuhan anak, padahal keterlibatan ayah dalam pengasuhan berperan membangun harga diri anak serta perasaan kompeten anak secara akademik dan sosial khususnya pada anak usia sekolah. Penelitian sebelumnya menemukan jika seorang ayah benar-benar memusatkan perhatian ketika melakukan pengasuhan, maka akan lebih terlibat dalam perawatan dan pengasuhan anak mereka. Proses memberikan perhatian pada anak dalam pengasuhan dikenal dengan konsep mindful parenting. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran mindful parenting terhadap keterlibatan ayah dalam pengasuhan pada ayah yang memiliki anak usia sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan dua instrumen: Mindfulness in Parenting Questionnaire (MIPQ) (α= 0,952) dan Inventory of Father Involvement (IFI) (α= 0,963). Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah insidental sampling, dengan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana. Data yang dikumpulkan dari 127 responden menunjukkan bahwa mindful parenting memiliki kontribusi yang signifikan terhadap keterlibatan ayah pada ayah yang memiliki anak usia sekolah (R2=0,406, F= 85,406, df= 127, p