Masa SMA merupakan masa terakhir pendidikan dasar dan gerbang untuk menuju pendidikan yang lebih tinggi. Pada masa masa tersebut, seseorang akan mulai memikirkan hal mengenai masa depan. Namun, hasil survei mengatakan bahwa 40% siswa SMA tidak tetarik belajar di kelas, tidak memiliki inisiatif, memiliki usaha yang rendah dalam mengerjakan tugas sekolah, dan mudah merasa bosan di sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran school well-being terhadap motivasi siswa Sekolah Menengah Atas. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 siswa SMA dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur School Well-Being Model dan Inventory of School Motivation. Hasil uji regresi ditemukan bahwa terdapat peran yang positif antara dimensi being pada school well-being terhadap performance goals pada motivasi sekolah. Serta terdapat peran yang negatif antara dimensi loving pada school well-being terhadap dimensi performance goals pada motivasi sekolah. Hasil penelitian sesuai dengan pandangan Islam, bahwa saling mendukung pada sesama manusia adalah perilaku yang mulia. Selain itu, Allah SWT juga mengatakan bahwa kita harus saling menyayangi dan menghormati kepada sesama. Hal-hal tersebut yang dapat meningkatakan motivasi dalam diri siswa. Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi sekolah agar dapat meningkatkan kesejahteraan siswa di sekolah agar mereka dapat memiliki motivasi sekolah yang baik.