Pilih Bahasa  
Book's Detail
HUBUNGAN OPTIMISME DENGAN FAMILY RESILIENCE PADA ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI PERSPEKTIF IBU SERTA TINJAUANYA DALAM ISLAM

Jumlah penyandang tunarungu cukup besar di Indonesia. Anak yang mengalami
ketunarunguan akan mengalami beberapa hambatan akibat ketidakmampuannya dalam
menyerap informasi auditori, mulai dari terhambatnya perkembangan Bahasa, kemampuan
kognitif, keterampilan komunikasi, kemampuan sosial, hingga kesulitan dalam mengikuti
kegiatan akademik, dan mencari pekerjaan. Hal ini membuat orangtua merasa tertekan dan
stress, terlebih lagi dengan adanya stigma negatif. Terutama bagi ibu yang sering kali
dianggap sebagai caregiver utama bagi anak. Oleh karena itu Untuk dapat mengatasi
masalah tersebut, diperlukan sikap optimis serta cara pandang positif dalam menghadapi
suatu masalah dan juga ketangguhan keluarga untuk menopang ibu sebagai caregiver.
Family Resilience dianggap sukses bila keluarga dapat bertahan dari kesulitan serta
mengganggap kesulitan adalah sebuah tantangan bukan sebuah musibah. Salah satu cara
untuk dapat resilien adalah dengan mengembangkan pandangan positif saat menghadapi
masalah yang disebut dengan optimisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
terdapat hubungan optimisme dengan Family Resilience pada orang tua yang memiliki
anak tuna rungu dilihat dari perspektif ibu. Alat ukur yang digunakan yaitu Walsh Family
Resilince Quetionnaire (WFRQ) untuk mengukur resilinsi keluarga dan Life Orientation
Revised (LOTR) untuk mengukur optimisme. Metode yang digunakan oleh penelitian ini
adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 70 orang dan berdomisili
wilayah Jakarta, bekasi, bogor, dan depok. Dalam islam optimisme dan Family resilience
membantu keluarga untuk memiliki keyakinan sehingga dapat berprasangka baik kepada
Allah SWT dan terhadap kondisi yang terjadi yaitu memiliki anak yang mengalami
ketunarunguan. Hasil kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan
antara Optimisme dengan Family Resilience. Semakin tinggi tingkat optimisme yang
dipersepsikan oleh ibu, maka semakin tinggi pula resiliensi keluarga dalam menyikapi
disabilitas yang dialami oleh sang anak. Oleh karena itu hipotesis alternatif pada penelitian
ini diterima.

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang NUSAIBAH, RAFA’ RATIKANUARI - Personal Name
Pembimbing 1 Brebahama, Alabanyo
Pembimbing 2 Zuhroni
Pembimbing 3
Edisi
No. Panggil S-305-PSI
ISBN/ISSN
Subyek FAMILY RESILIENCE
TUNARUNGU
OPTIMISME
Klasifikasi S-305-PSI
Judul Seri -
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit Universitas YARSI
Tahun Terbit 2019
Tempat Terbit Jakarta
Deskripsi Fisik xi, 77 hlm., 28 cm
Abstrak / Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...