Mahasiswa keperawatan diharapkan memiliki kontrol perilaku sehat yang baik. Namun, masih terdapat data-data mengenai perilaku merokok pada mahasiswa keperawatan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kontrol mereka terhadap kesehatan. Health locus of control merupakan salah satu aspek psikologis yang dapat mempengaruhi individu untuk berperilaku sehat. Selain itu, self efficacy juga dirasa memiliki peranan yang penting dalam usaha berhenti merokok. Penelitian ini meneliti hubungan antara health locus of control dengan self efficacy berhenti merokok pada mahasiswa keperawatan yang merokok. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa keperawatan yang berusia 18-25 tahun sebanyak 139 orang. Penelitian ini menggunakan skala MHLoC form A untuk mengukur health locus of control, dan menggunakan skala SEQ-12 untuk mengukur self efficacy untuk berhenti merokok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif antara internal health locus of control dengan internal smoking self efficacy (r=0,414**), chance health locus of control dengan external smoking self efficacy (r=0,283**), dan antara powerful others health locus of control dengan internal smoking self efficacy (r=0,407**) dan external smoking self efficacy (r=0,282**) pada mahasiswa keperawatan yang merokok. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas sampel penelitian dengan menambahkan karakteristik mahasiswa keperawatan yang telah berhenti merokok agar lebih menggambarkan dan membandingkan perilaku berhenti merokok pada mahasiswa keperawatan. Dalam tinjauan Islam, Allah S.W.T. memerintahkan umat manusia agar selalu menjaga kesehatannya dan berperilaku sehat. Ketika seseorang mampu dan yakin untuk menjaga kesehatan dengan menjauhi segala larangan-Nya, niscaya Allah S.W.T. akan mendatangkan nikmat sehat dan akan mendatangkan pahala baginya.