Penduduk Indonesia memiliki tingkat konsumsi produk yang sangat tinggi, dilihat dari perilaku belanjanya. Dewasa ini, belanja tidak hanya untuk membeli barang yang dibutuhkan tetapi telah menjadi aktivitas gaya hidup. Pola hidup konsumtif terlihat dari meningkatnya kecendrungan belanja, membeli secara tiba-tiba,ini disebut sebagai pembelian impulsif. Faktor yang mempengaruhi pembelian impulsif, salah satunya adalah faktor sosial. Individu berbelanja mempunyai pencapaian tersendiri, tergantung individu membandingkan dirinya dengan apa dan siapa terhadap barang tersebut. Hal itu biasa disebut perbandigan sosial yaitu proses yang didasari oleh adanya dorongan yang dimiliki setiap individu untuk mengevaluasi dirinya dengan orang lain dilingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan perbandingan sosial terhadap pembelian impulsif pada wanita dewasa muda. Sampel dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 213 orang wanita dewasa muda dengan menggunakan teknik sampling insidental. Penelitian ini menggunakan alat ukur INCOM dari Gibbons dan Buunk (2006) untuk mengukur perbandingan sosial dan alat ukur IBTS dari Verplanken dan Herabadi (2001) untuk mengukur pembelian impulsif. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa terdapat peranan perbandingan sosial terhadap pembelian impulsif pada wanita dewasa muda dengan taraf signifikansi p =0,023. Besar peranan perbandingan sosial sebesar R square = 0,024 atau 2,4% terhadap pembelian impulsif pada wanita dewasa muda. Keterbatasan dari penelitian ini adalah Peneliti kurang mengontrol hal-hal yang terjadi selama pengambilan data. Menurut Islam setiap individu yang memiliki sifat boros dan membanding-bandingkan diri dengan orang lain itu merupakan teman setan dan Allah sangat melarang.