Penelitian dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh faktor makro ekonomi, seperti BI Rate, Inflasi, Exchange Rate, Cadangan Devisa, Harga Minyak Dunia, dan Cuurent Account Deficit terhadap Yield Obligasi Pemerintah Indonesia (SUN) periode 2012-2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder, sampel yang diunduh dari website resmi Indonesia Bond Pricing Agency. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Sampel penelitian terdiri dari 15 Obligasi Pemerintah seri FR. Analisis data dilakukan dengan pengujian hipotesis baik secara parsial maupun simultan. Teknik metode analisis yang digunakan adalah Error Correction Model (ECM) dengan tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka panjang Exchange Rate berpengaruh positif signifikan dan Cadangan Devisa berpengaruh negatif signifikan terhadap Yield Obligasi Pemerintah (SUN). Dalam jangka pendek, BI Rate, Inflasi dan harga minyak dunia memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap Yield Obligasi Pemerintah (SUN). Dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tapi, dalam jangka panjang dan jangka pendek, Current Account Deficit (CAD) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Yield Obligasi Pemerintah (SUN). Menurut tinjauan Islam, bahwa kegiatan yang berkaitan dengan BI Rate, Inflasi, Exchange Rate, Cadangan Devisa, Harga Minyak Dunia, Cuurent Account Deficit (CAD), Yield Obligasi Pemerintah (SUN) menunjukkan bahwa kegiatan tersebut diperbolehkan namun harus sesuai dengan syari’at dan ketentuan-ketentuan Islam.