Pilih Bahasa  
Book's Detail
Formulasi APBD Ideal Berbasis Mawasid Syariah di PEMDA Kota Bekasi, Jawa Barat

-

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang Setianingrum, Any ; Mansur, Amin - Personal Name
Pembimbing 1 -
Edisi
No. Panggil M-150-FE
ISBN/ISSN
Subyek
Klasifikasi Ekonomi
Judul Seri -
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit Pustaka Sarana Kajian
Tahun Terbit 2017
Tempat Terbit Jogjakarta
Deskripsi Fisik
Abstrak / Info Detil Spesifik Universalitas nilai-nilai mawashid syariah merupakan instrumen dalam merancang kebijakan ekonomi sesuai kebutuhan manusia terkini. Hasil sejarah analisis keuangan pemerintah Islam menunjukkan, adanya Baitul Maal yang mengelola kewajiban berzakat, peran sektor sosial melalui infak, shadaqah dan wakaf, larangan riba, berserta keseluruhan konsep fiskal Islam mampu merefleksikan pertumbuhan ekonomi, keadilan distribusi, partisipasi & tingkat keimanan masyarakat, menekan penyimpangan, menciptakan standar prioritas belanja yang lebih substansif, dan meminimalkan ketergantungan pada pajak. Hasil Penelitian studi kasus menunjukkan filosofi dan pola keuangan pemerintahan Islam dengan dukungan regulasi (UU No.23/2011, Perda Kota Bekasi No.2/2008 and Regional Autonomy Law No.32 /2004) dapat diberdayakan untuk menyusun formulasi APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) ideal melalui ANP. Formulasi APBD ideal Kota Bekasi adalah: prioritas pertama pendapata sebaiknya dari pendapatan APBD eksisting, berikutnya sinergi pendapatan APBD eksisting, Ziswaf (zakat, infak, shadaqah, wakaf). Adapun prioritas pada pendapatan APBD eksisting adalah pajak (termasuk retribusi dan bea perolehan), barulah berikutnya berturut-turut pendapatan daerah (BUMD, SDA/Sumber Daya Alam, bagi hasil), terakhir bagi hasil pajak dan non pajak. Pengelolaan ziswaf yang paling direkomendasikan adalah ziswaf bersi
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...