Transcanalicular Laser-Assisted Dacryocystorhinostomy (TL-DCR) dengan endonasal augmentasi adalah suatu tindakan pembedahan minimal invasif menggunakan diode laser untuk mengatasi obstruksi duktus nasolakrimal. Obstruksi duktus nasolakrimal adalah sumbatan pada saluran yang menghubungkan dari salah satu sakus lakrimal ke bagian anterior meatus inferior dari hidung. Sesuai dengan fungsi duktus nasolakrimal, yaitu sebagai tempat mengalirnya air mata dari sakus lakrimal ke nasal cavity, obstruksi pada duktus nasolakrimal menyebabkan mata berair, penimbunan cairan mukoid atau mukopurulen, dan kerak. TL-DCR merupakan teknik operatif yang saat ini banyak diminati karena menguntungkan dari segi kosmetik, yaitu tidak menghasilkan jaringan parut atau scarless. Prosedur operasi yang singkat sehingga pasien dapat rawat jalan, dan perdarahan minimal juga merupakan kelebihan pada TL-DCR. Berdasarkan teknik operasi, TL-DCR menggunakan sinar laser yang diarahkan ke tulang hidung dan mukosa lateral untuk membuat osteotomi yang selanjutnya dilakukan irigasi pada sistem lakrimal untuk melihat patensi, kemudian dilakukan pemasangan stent silikon pada mukosa hidung. Menurut Islam, ada pendapat yang menyatakan bahwa teknik TL-DCR ini merupakan sama seperti al-Kay, yaitu metode pengobatan dengan besi panas, di mana laser menggunakan energi panasnya. Rasulullah saw. tidak menyukai berobat menggunakan al-Kay, Rasulullah saw. juga memerintahkan ummatnya untuk meninggalkan al-Kay dalam berobat, beliau pun memuji orang yang dapat meninggalkan al-Kay. Beberapa ulama berpendapat, operasi dengan menggunakan besi panas tidaklah dianjurkan atau makruh, jika ada pengobatan dengan cara lain ada baiknya al-Kay ditinggalkan.