Penyakit Narkolepsi gangguan tidur kronis, berupa keinginan untuk tidur yang tidak tertahankan pada keadaan dan waktu yang tidak sesuai. Dimana prevalensi dari narcolepsy dengan cataplexy di populasi eropa diperkirakan 30-50 per 100.000 jiwa. Gejala penyakit Narkolepsi terdiri dari 4 gejala klasik (classic tetrad), yaitu excessive daytime sleepiness (EDS), cataplexy (melemasnya otot secara mendadak tanpa disertai penurunan kesadaran), halusinasi hypnagogic (halusinasi yang sering kali muncul begitu saja saat penderita hendak tidur), dan sleep paralysis (tidak dapat bergerak/lumpuh saat mulai tertidur atau beberapa menit setelah terbangun).. Terapi medikamentosa yang dapat digunakan adalah terapi Sodium Oxybate dan terapi kombinasi (Sodium Oxybate + Modafinil).
Pandangan Islam mengenai efektivitas kombinasi Sodium Oxybate dan terapi Kombinasi (Sodium Oxybate + Modafinil) untuk mengurangi gejala pada Narkolepsi tidakdisebutkan secara khusus baik di dalam Al-Quran maupun Hadis sehingga belum terdapat kejelasan hukum Islam mengenai efektivitas pemberian Sodium Oxybate saja maupun kombinasi (Sodium Oxybate + Modafinil) pada pasien Narkolepsi, Namun pengobatan maupun pencegahan terhadap penyakit telah jelas disebutkan hukumnya di dalam Al-Quran dan Hadis. Bahan dasar keduanya dari bahan kimia, namun bahan kimia yang digunakan sesuai dosis dan indikasi pengobatan sehingga tidak menimbulkan efek samping yang berarti. Bahan dasar jika tidak ada nash yang mengharamkan maka hukumnya halal berdasarkan dalil pada Al-Quran dan Hadis. Dalam Islam, kombinasi kedua obat ini mempunyai lebih banyak manfaat dibandingkan dengan mafsadahnya.