Serumen atau kotoran telinga pada liang telinga dalam kondisi menumpuk dan keras dapat menimbulkan gangguan. Pengerasan serumen atau kotoran telinga ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa atau remaja. Penyakit ini dapat diobati dengan berbagai macam pengobatan, namun tidak semua jenis pengobatan dapat efektif dan nyaman untuk pasien.Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui penggunaan ear candle pada serumen prop ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga. Terkumpulnya serumen dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, diantaranya termasuk berkurangnya pendengaran, gatal, nyeri, tinnitus, vertigo, dan peningkatan risiko infeksi terutama otitis eksterna. Di Inggris pada tahun 2008, sebanyak 1,2-3,5 juta orang bermasalah dengan serumen. Sementara di Amerika Serikat, terjadi pada 6-18 juta orang dan 150.000 tindakan ekstraksi serumen dilakukan. Penyakit ini dikatakan dapat diobati dengan menggunakan ear candle, Ear candling juga merupakan pengobatan alternatif yang yang disebut-sebut merupakan pengobatan kuno yang mampu menyembuhkan beberapa penyakit telinga seperti vertigo, telinga berdengung, nyeri telinga, sakit kepala dan lainnya, namun sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa ear candling mempengaruhi kesehatan.
Kedokteran dan Islam sependapat bahwa penggunaan ear candle merupakan terapi yang kurang baik dan tidak dianjurkan sebagai salah satu pengobatan penyakit serumen prop, karena dilihat dari keefektifan dan efek sampingnya.
Skripsi ini dapat menjadi saran pertimbangan bagi dokter muslim, masyarakat dan para ulama dalam penggunaan ear candle. Oleh karena itu masalah ini menjadi penting untuk mengerti tentang legalitas serta aturan agama Islam dalam masalah tersebut.