Latar Belakang: Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu penyakit dengan tingkat yang tinggi di Indonesia. Sikap duduk yang tidak benar dapat mengganggu perkembangan tulang belakang anak, contohnya seperti posisi membungkuk ke depan. Hal ini membuktikan bahwa faktor meja dan kursi sekolah yang ergonomis akan membuat anak merasa nyaman dan sehat sehingga tidak menimbulkan keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rasa nyeri muskuloskeletal di bahu dan punggung dengan meja kursi yang tidak ergonomis di sekolah pada siswa SDN Cempaka Putih Barat 01 Pagi dan SMPN 137 Jakarta dan pandangannya dari sisi Islam.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kuantitatif yang bersifat analitik. Populasi penelitian ini adalah siswa SDN Cempaka Putih Barat 01 Pagi dan SMPN 137 Jakarta. Teknik pemilihan sampel dengan simple random sampling dengan prinsip probability sampling. Penelitian ini dilakukan dengan analisa data Bivariat dengan uji Chi Square menggunakan aplikasi SPSS 23.
Hasil: Dari penelitian ini didapatkan hasil yaitu 33 responden (37.5%) merasa nyeri pada bahu sedangkan sisanya sebanyak 52 responden (59.1%) merasa nyeri pada bagian punggung. Uji statistik menunjukan hasil tidak ada hubungan yang bermakna antara ergonomi meja kursi dengan nyeri bahu dan punggung pada anak. Namun dilihat dari presentasenya terdapat hubungan antara nyeri punggung dengan ergonomi tinggi kursi, ergonomi panjang alas kursi, ergonomi lebar alas kursi, ergonomi lebar dan tinggi sandaran kursi.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan pada uji statistik antara rasa nyeri muskuloskeletal pada bahu dan punggung dengan keergonomisan meja kursi di sekolah pada siswa SDN Cempaka Putih Barat 01 Pagi dan SMPN 137 Jakarta, namun terdapat kecenderungan hubungan jika dilihat dari presentase pada beberapa variabel. Menurut pandangan Islam Allah SWT menciptakan sesuatu dengan ukuran-ukurannya sendiri agar tercipta keseimbangan yang dalam hal ini adalah penerapan keergonomisan meja kursi pada siswa yang dapat mendatangkan kemaslahatan untuk memelihara akal (hifzh al-aql), memelihara agama (hifzh al-din) dan memelihara jiwa (hifzh al-nafs) siswa.