Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah sistol maupun diastol diatas normal. Penyakit ini umumnya tidak memiliki gejala tetapi dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular lainnya. Penyakit ini disebabkan oleh banyak hal seperti, lingkungan, keturunan, aktivitas fisik, gaya hidup, maupun efek dari obat–obatan tertentu. Hipertensi sudah mempengaruhi sekitar satu milliar orang di seluruh dunia dan WHO memperkirakan hipertensi dapat membunuh sekitar sembilan juta orang tiap tahunnya. Kasus hipertensi sering dikaitkan dengan penggunaan antidepresan pada pasien depresi, sehingga banyak pertanyaan yang muncul apakah antidepresan dapat meningkatkan risiko hipertensi. Antidepresan merupakan obat yang bekerja pada neurotransmitter di otak sehingga mempengaruhi re-uptake dari hormon-hormon tertentu. Antidepresan juga mempunyai beberapa golongan dan tidak semua golongan dikaitkan dengan kejadian hipertensi.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan mekanisme kerja obat antidepresan yang berhubungan dengan kejadian hipertensi, serta mengetahui banyaknya kejadian hipertensi setelah mengongsumsi antidepresan. Teori ini didukung oleh beberapa penilitian, seperti penilitian yang dilakukan oleh Lich dkk tahun 2009 di Belanda yang menyimpulkan bahwa pasien yang menggunakan antidepresan golongan TCA mempunyai risiko hipertensi yang lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak diberikan terapi antidepresan. Kemudian penilitian yang dilakukan oleh Department Of Family And Community Medicine pada tahun 2008 – 2015, penilitian ini menemukan tidak ada hubungan antara terapi antidepresan dengan kasus hipertensi yang terjadi. Penelitian berikutnya tentang perbandingan penggunaan alprazolam dan fluoxetine yang dilakukan oleh Ratki dkk, di Iran dari 2011 – 2012, ditemukan hasil pada subyek yang menggunakan fluoxetine selama 3 bulan mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan tekanan darah rata- rata, dan pada subjek yang tidak menggunakan fluoxetine hanya terlihat peningkatan tekanan darah diastolic. Penilitian tentang kejadian Hipertensi pada penggunaan antidepresan masih terus berlangsung, terutama untuk golongan antidepresan lain dan untuk mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
Penilitian yang dilakukan di beberapa negara menjelaskan Antidepresan golongan TCA, SSRI, SNRI, dan MAOI dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.
Menurut Islam, penggunaan antidepresan sebagai terapi depresi adalah diperbolehkan karena sumber antidepresan berasal dari zat yang tidak berbahaya bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah cukup dan pengawasan yang baik. Antidepresan tidak termasuk dalam zat atau substansi yang diharamkan dan berbahaya oleh Al-Qur’an sehingga dinyatakan halal. Islam memperbolehkan penggunaan antidepresan sebagai terapi walaupun anjuran hal tersebut tidak disebutkan secara khusus dalam Al-Qur’an maupun Al-Hadits.
Bagi pasien yang mengonsumsi antidepresan secara rutin diharapkan dapat mengunjungi dokter secara berkala untuk melihat apakah ada efek samping yang timbul setelah mengonsumsi antidepresan. Bagi dokter muslim diharapkan dapat memberikan informasi mengenai efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi antidepresan. Bagi masyarakat untuk lebih ingin tahu tentang obat yang diberikan.
|