Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan kehilangan kegembiraan atau gairah, disertai dengan gejala-gejala seperti kehilangan minat atau kesenangan, penurunan energi, perasaan bersalah atau rendah diri, gangguan tidur dan menurunnya selera makan. Penyakit ini sering diabaikan karena dianggap dapat hilang sendiri tanpa pengobatan, padahal depresi yang tidak diterapi dengan baik dapat berakhir dengan bunuh diri. Untuk mengatasi depresi dapat dilakukan melalui farmakoterapi seperti obat golongan Selective Serotonin-Reuptake Inhibition (SSRI) yaitu Escitalopram. Salah satu metode nonfarmakologi adalah stimulasi arus balik transkranial (tDCS)
Tujuan umum dari skripsi ini adalah memberikan informasi tentang efektifitas Transcranial Direct Current Theraphy dibandingkan dengan Escitalopram dalam terapi depresi ditinjau dari kedokteran dan Islam
Menurut ilmu kedokteran, nonfarmakologi dengan Transcranial Direct Current Stimulation Theraphy digambarkan sebagai bentuk stimulasi otak non-invasif yang menggunakan arus konstan dengan intensitas rendah yang diterapkan langsung ke kepala melalui elektroda kulit kepala. Farmakologi dengan Selective Serotonin-Reuptake Inhibitor yaitu Escitalopram. Escitalopram bekerja dengan memengaruhi transmitter serotonin pada Seretogenic System di reseptor transmitter serotonin dengan menghambat reuptake dari transmitter serotonin.
Menurut pandangan Islam, pengobatan alternatif diperbolehkan dalam Islam, atas dasar mencari pengobatan yang sebaik-baiknya selama pengobatan tersebut masih halal dan sesuai dengan ajaran Islam yang ada. Kedua, penggunaan terapi Escitalopram diperbolehkan dalam Islam, atas dasar asal bahan dasar dari Escitalopram adalah escitalopram oxalate, tidak ada dalil yang mengharamkannya sehingga penggunaan escitalopram pada dasarnya adalah boleh.