Pilih Bahasa  
Book's Detail
Hubungan kebiasaan menyirih dan manifestasi klinis mukosa mulut pada masyarakat Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara dan tinjauannya menurut Islam

Menyirih merupakan proses meramu campuran dari bahan-bahan seperti daun sirih (Piper betel leaves), pinang (Areca nut), kapur (Calcium hydroxide), gambir (Uncaria gambier) yang dibungkus dalam daun sirih, dikunyah sehingga dihasilkan sugi (quid) kemudian ditempatkan di mulut dan berkontak dengan mukosa mulut. Beberapa lesi pada mukosa mulut yang umum terdapat pada orang yang memiliki kebiasaan menyirih diantaranya adalah, Betel chewer’s mucous, oral submucous fibrosis, oral likenoid, dan oral leukoplakia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan menyirih terhadap manifestasi klinis mukosa mulut pada masyarakat di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Penelitian observasional dengan rancangan penelitian deskriptif analitik menggunakan desain penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan pada 70 orang yang memiliki keiasaan menyirih. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi kebiasaan menyirih dalam minggu (p = 0.045) dan hari (p = 0.029) terhadap manifestasi klinis mukosa mulut. Betel chewer’s mucous dan Pigmentasi merupakan manifestasi klinis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini. Dalam tinjauan Islam kebiasaan menyirih yang lebih banyak mendatangkan mudharat pada mukosa mulut maka berdasarkan ayat Qur’an, hadits, dan kaidah fiqih lebih baik untuk ditinggalkan.

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang Salim, Supardi - Personal Name
Pembimbing 1 Widjaja, Umi Susana
Pembimbing 2 Riani, Siti Nur
Pembimbing 3
Edisi
No. Panggil S-144-KG
ISBN/ISSN
Subyek BETEL CHEWING
ORAL MUCOUS
Klasifikasi S-144-KG
Judul Seri
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit Universitas YARSI
Tahun Terbit 2019
Tempat Terbit Jakarta
Deskripsi Fisik xii, 91 hlm., 28 cm
Abstrak / Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...