Kesehatan gigi dan mulut yang buruk pada anak tunagrahita
dapat memberikan dampak buruk pada kualitas hidup. Indeks yang digunakan
untuk menilai karies yang tidak dirawat yaitu Indeks PUFA yang mencatat
keparahan karies gigi dengan keterlibatan pulpa (P), ulser akibat trauma dari gigi
(U), fistula (F) dan abses (A). Tujuan: mengetahui hubungan indeks PUFA/pufa
dengan kualitas hidup pada siswa SLB C Dian Grahita dan SLB B-C Makna
Bakti. Metode: penelitian analitik korelatif dengan desain studi cross sectional,
yaitu untuk mengetahui hubungan indeks PUFA/pufa terhadap kualitas hidup
pada siswa SLB C Dian Grahita dan SLB B-C Makna Bakti. Hasil: Hasil uji
korelasi Spearman menunjukkan hasil yaitu 0.0005 yang menunjukan hubungan
yang tidak bermakna indeks PUFA/pufa dengan kualitas hidup pada siswa SLB C
Dian Grahita dan SLB B-C Makna Bakti. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukan
terdapat hubungan yang tidak bermakna antara indeks PUFA/pufa dengan kualitas
hidup anak tunagrahita di SLB C Dian Grahita dan SLB B-C Makna Bakti.
Menurut Islam, anak tunagrahita memerlukan bantuan dan bimbingan dalam
mencapai kualitas hidup yang baik. Kualitas hidup dinilai dari berbagai aspek
termasuk salah satu aspek terpentingnya adalah kesehatan. Menjaga kesehatan
gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang sangat dianjurkan Islam.