Bahan obat alami memiliki peranan penting, yaitu dapat menghasilkan molekul yang tidak terlalu toksik. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai bahan obat alami adalah cengkeh. Cengkeh memiliki efek anestesi lokal melalui kandungannya yaitu eugenol dan β-Caryophyllene. Menurut Gaylor dkk kandungan β-Caryophyllene tertinggi pada cengkeh Indonesia terdapat di bagian daun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan ekstrak daun cengkeh (EDC) sebagai bahan anestesi topikal berdasarkan pandangan Islam. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratorik dengan desain Simple Randomized Control Design. Sampel terdiri dari tiga tikus putih Wistar jantan yang masing-masing diberi empat perlakuan yaitu EDC dengan konsentrasi 50%, 75%, 100% dan kontrol Benzocaine 20%. Tikus diberi respon nyeri menggunakan electric stimulator, selanjutnya dilakukan pengukuran onset, kedalaman anestesi dan lama kerja bahan anestesi topikal. Data diolah menggunakan statistik deskriptif dengan tabel dan grafik. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Benzocaine 20% adalah bahan anestesi topikal yang memiliki onset tercepat, namun untuk lama kerja, EDC konsentrasi 100% memiliki lama kerja terpanjang dibandingkan dengan Benzocaine 20% dan EDC konsetrasi 75% merupakan bahan anestesi topikal dengan kedalaman anestesi tertinggi. Berdasarkan onset, kedalaman anestesi dan lama kerja, EDC memiliki potensi sebagai bahan anestesi topikal. Menurut Islam, penggunaannya diperbolehkan berdasarkan kaidah fiqih “hukum asal sesuatu yang bermanfaat adalah boleh” dan sebagai upaya hifzh al-Nafs.