| Sindrom sjogren (SS) merupakan penyakit autoimun dimana tubuh menyerangkelenjar eksokrin. Karakteristik dari sindrom ini adalah adanya disfungsi dan
 destruksi kelenjar eksokrin yang mengarah pada manifestasi oral. Manifestasi oral
 yang biasanya ditemukan pada sindrom sjogren adalah xerostomia, angular
 cheilitis, ulser, lichen planus, erosi, sialadenitis, dan salivary swelling. Tujuan dari
 penelitian ini adalah mengetahui manifestasi oral yang dihubungkan dengan
 kualitas hidup (OHIP-14) dan menurut pandangan Islam. Jenis penelitian ini
 adalah cross-sectional dilakukan dengan convenience sampling dengan sampel
 sebanyak 53 orang penyintas SS. Penilaian OHIP-14 menggunakan skala likert,
 yaitu 0 tidak pernah, 1 jarang, 2 kadang-kadang, 3 cukup sering, dan 4 sangat
 sering. Pada penelitian ini, ditemukan lesi oral pada rongga mulut, diantaranya
 angular cheilitis (18,9%), ulser (9,4%), dan lichen planus (3,8%). Kualitas hidup
 penyintas SS cenderung baik dengan skor (OHIP-14) 15,9 ± 10,9 (SD). Hasil uji
 Independent T-Test menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara
 manifestasi oral dan kualitas hidup karena nilai p = 0,940 (p>0,05). Kesimpulan
 dari penelitian ini adalah lesi yang ditemukan tidak banyak variasi, kualitas hidup
 penyintas SS cukup baik serta tidak ada hubungan antara manifestasi oral dengan
 kualitas hidup penyintas SS. Dilihat dari pandangan Islam, bahwa penyintas SS
 harus tetap menjaga kesehatan rongga mulutnya yang bertujuan untuk
 memaksimalkan hidup dan terus melakukan ibadah kepada Allah sebagaimana
 sesuai dengan kesanggupaannya yang telah diatur dalam Syariat Islam.
 |