Bahan irigasi yang biasa digunakan untuk perawatan saluran akar adalah sodium
hipoklorit, karena mempunyai sifat melarutkan serta mempunyai sifat antimikroba.
Namun, bersama dengan kelebihannya ia memiliki kerugian besar terutama karena
toksisitasnya, risiko emfisema, dan bau yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu,
banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan alternatif organik yang
efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas cuka apel terhadap sel
fibroblas sebgai bahan irigasi alternatif saluran akar. Penelitian ini menggunakan
rancangan penelitian deskriptif analitik. Sampel yang dipakai pada penelitian ini
adalah sel fibroblas manusia. Sel fibroblas tersebut akan diperbanyak kemudian
diberi perlakuan menggunakan cuka apel dengan paparan waktu 10 menit, 20
menit, dan 30 menit serta dengan konsentrasi 2,5%; 5%; dan 10%. Pada sel
fibroblas yang diberikan perlakuan dengan menggunakan cuka apel pada paparan
waktu 10 menit jumlah selnya yang masih hidup terbanyak didapatkan dari
kelompok 2,5% dengan uji T-test yaitu 0,46. Pada paparan waktu 20 menit jumlah
selnya yang masih hidup terbanyak didapatkan dari kelompok 2,5% dengan uji Ttest
yaitu 0,01. Pada paparan waktu 30 menit jumlah selnya yang masih hidup
terbanyak didapatkan dari kelompok 5% dengan uji T-test yaitu 0,03. Penggunaan
cuka apel yang aman terdapat pada konsentrasi 2,5% dan 5% pada paparan waktu
10 menit. Menurut agama Islam uji toksisitas cuka apel (apple cider vinegar)
terhadap sel fibroblas sebagai bahan irigasi alternatif saluran akar diperbolehkan
dengan syarat bahan yang digunakan tersebut tidak toksik dan tidak berlebihan.
|