Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan menyikat gigi pada waktu dan metode yang salah dengan rata-rata durasi kurang dari 2 menit, sehingga berpengaruh terhadap tingginya angka karies gigi. Menyikat gigi dapat memicu peningkatan pH saliva dan menghilangkan plak yang menempel pada gigi yang menyebabkan terjadinya karies. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan rata-rata skor plak dan pH saliva antara penggunaan sikat gigi elektrik dibandingkan dengan prototipe sikat gigi timer. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain eksperimental lapangan dengan metode single blind, dan rancangan crossover. Sampel terdiri dari 20 siswa/i kelas 8 SMPN 137 Jakarta yang dipilih berdasarkan simple random sampling. Skor plak dihitung menggunakan Turesky modified Quigley-Hein plaque index dan pengukuran pH saliva menggunakan digital pH meter. Hasil uji Independent T-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan indeks plak dan nilai pH saliva yang signifikan antara kelompok prototipe sikat gigi timer dibandingkan dengan kelompok sikat gigi elektrik (p>0,05). Dapat disimpulkan bahwa prototipe sikat gigi timer memiliki kemampuan yang sama dengan sikat gigi elektrik dalam hal menurunkan akumulasi plak dan meningkatkan pH saliva. Berdasarkan tinjauan Islam penggunaan prototipe sikat gigi elektrik timer diperbolehkan karena memiliki manfaat dan teknik pembuatannya tidak bertentangan dengan syariat Islam.