Penggunaan sikat gigi dan pasta gigi dapat menyebabkan abrasi pada akar gigi
yang mengalami resesi gingiva. Sikat gigi dipasarkan secara komersil dengan
berbagai nama dagang, bentuk, dan jenis yang berbeda. Detergen pada pasta gigi
(sodium lauryl sulfate) dapat meningkatkan daya abrasi. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui perbedaan abrasi gigi karena penggunaan 3 nama dagang sikat
gigi (A, B, dan C) yang memiliki kekakuan bulu sedang dengan pasta gigi
detergen dan non detergen serta ditinjau menurut Islam. Penelitian ini merupakan
eksperimental laboratorik pre-post test group design. Jumlah sampel sebanyak 24
gigi premolar dibagi menjadi 6 kelompok. Setiap sampel diberikan penyikatan
selama 60 menit menggunakan costumized dental brushing motor. Sebelum dan
sesudah penyikatan dilakukan pengukuran permukaan bukal-lingual pada 2 mm di
bawah CEJ ke arah apeks menggunakan kaliper digital. Hasil pengukuran
didapatkan perbedaan rerata abrasi gigi yaitu pada kelompok sikat gigi A-non
detergen 0,33 mm, sikat gigi B-non detergen 0,23 mm, sikat gigi C-non detergen
0,24 mm, sikat gigi A-detergen 1,2 mm, sikat gigi B-detergen 0,78 mm, sikat gigi
C-detergen 0,77 mm. Uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan tingkat
abrasi yang bermakna pada kelompok sikat gigi yang berbeda (A, B, C) dengan
pasta gigi non detergen (p = 1,00). Sedangkan pada 2 kelompok sikat gigi yang
berbeda (A-B, A-C) dengan pasta gigi detergen memiliki perbedaan tingkat abrasi
yang bermakna (p < 0,05). Hasil t-test menunjukkan terdapat perbedaan abrasi
yang bermakna pada penggunaan pasta gigi detergen dan non detergen (p < 0,05).
Disimpulkan bahwa, penyikatan menggunakan sikat gigi medium dengan pasta
gigi berkandungan detergen dapat meningkatkan abrasi gigi.
|