Latar belakang: Siwak (Salvadora persica) dan cengkeh (Eugenia Caryophyllus) adalah bahan alam yang sering digunakan dalam kandungan pasta gigi dan obat kumur. Streptococcus mutans merupakan flora normal rongga mulut yang dikenal sebagai penyebab utama karies gigi. Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang berupa proses demineralisasi pada email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas bakteri pada rongga mulut. Karies gigi dapat dicegah melalui kontrol plak dengan tindakan menyikat gigi serta berkumur. Tujuan penelitian: Mengetahui kemampuan daya antibakteri kombinasi ekstrak batang siwak dan bunga cengkeh terhadap bakteri Streptococcus mutans yang dilihat dari zona hambat dan tinjaunnya dari sisi Islam. Metode penelitian: Penelitian eksperimental laboratoris in vitro dengan metode difusi cakram (Kirby-Bauer). Sampel penelitian adalah bakteri Streptococcus mutans. Sampel kombinasi ekstrak dibagi menjadi 11 konsentrasi yaitu perbandingan 100/0, 90/10, 80/20, 70/30, 60/40, 50/50, 40/60, 30/70, 20/80, 10/90, dan 0/100 dengan pembanding chlorhexidine 0,2%. Analisis data dilakukan dengan Kruskall-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney menggunakan SPSS 23. Hasil: Terbentuk zona hambat pada semua perbandingan kombinasi konsentrasi. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kombinasi konsentrasi ekstrak batang siwak dan bunga cengkeh terhadap pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans (p > 0.05). Kesimpulan: Kombinasi konsentrasi ekstrak batang siwak dan bunga cengkeh memiliki sifat antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans. Menjaga pola hidup, kebersihan dan kesehatan merupakan hal yang sesuai dengan syariat Islam.