Merokok merupakan mekanisme faktor psikososial yang memiliki daya merusak cukup kuat terhadap kesehatan jaringan periodontal terutama gingiva. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan keparahan resesi gingiva fasial geligi anterior yang lebih dominan pada maksila atau mandibula perokok aktif di Universitas YARSI dan tinjauannya menurut Islam. Sampel penelitian didapatkan 70 mahasiswa dengan metode quota sampling. Data di analisis dengan uji chi-square menggunakan SPSS 23.0. Resesi gingiva di ukur dengan probe WHO. Ditemukan sebanyak 66 mahasiswa dari 70 mahasiswa yang diteliti memiliki resesi gingiva fasial anterior di mandibula. Resesi gingiva fasial geligi anterior maksila dan mandibula ditemukan terbanyak pada perokok berumur 18 tahun, mengonsumsi rokok 1-4 batang/hari, merokok kurang dari 5 tahun, dan mengonsumsi rokok dengan cara menghisap dalam. Dampak merokok dapat terlihat pada jaringan periodontal khususnya gingiva fasial anterior maksila dan mandibula karena merokok bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya resesi gingiva dapat menimbulkan mudarat bagi penderitanya sesuai kaidah Islam. Disimpulkan merokok tidak menyebabkan terjadinya resesi gingiva fasial geligi anterior baik maksila dan mandibula.