Latar Belakang: Ketakutan dan kecemasan terhadap perawatan gigi merupakan salah satu hambatan bagi dokter gigi dalam usaha peningkatan kesehatan gigi masyarakat terutama di wilayah Jakarta Timur. Pasien yang memiliki pengalaman buruk sebelumnya merasa cemas untuk mengunjungi dokter gigi kembali. Tujuan: Untuk mengetahui frekuensi ketakutan dan kecemasan terhadap tindakan perawatan gigi dan mengetahui faktor-faktor sosiodemografi yang mempengaruhi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian Cross Sectional dengan menggunakan kuesioner Modified Dental Anxiety Scale (MDAS) dan Dental Fear Survey (DFS). Sebanyak 414 responden usia 17-65 tahun telah mengisi kuesioner ini. Data kemudian di analisis menggunakan SPSS. Hasil dan Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji chi square pada skor MDAS (Modified Dental Anxiety Scale) berdasarkan variabel jenis kelamin, usia, tingkat penghasilan, asuransi didapatkan hasil tidak signifikan (p>0,05), sedangkan variabel tingkat pendidikan dan kunjungan ke dokter gigi didapatkan hasil signifikan (p0,05), sedangkan variabel tingkat penghasilan, pendidikan, dan kunjungan ke dokter gigi didapatkan hasil yang signifikan (p