Remaja sangat suka mengonsumsi berbagai minuman ringan tetapi pengetahuan mengenai efek terhadap konsumsi minuman tersebut terhadap kesehatan masih sangat rendah. Minuman ringan mengandung glukosa, fruktosa, sukrosa, dan kandungan gula sederhana lainnya yang dapat mengakibatkan karies dan juga erosi pada gigi. Menurut Ross, cara yang paling baik untuk meminum minuman tersebut adalah dengan menggunakan sedotan karena kontak minuman ringan dengan gigi menjadi minimal sehingga sifat erosifnya lebih sedikit. Minuman ringan yang di gunakan adalah Coca Cola karena minuman ringan ini banyak tersedia di pasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar perbedaan penurunan pH saliva setelah mengonsumsi coca cola berdasarkan cara mengonsumsinya serta pandangannya menurut islam. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan pretest-posttest study. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 60 siswa di SMPN 5 Cilegon yang kemudian di bedakan menjadi 3 kelompok perlakuan, yaitu minum Coca Cola dengan gelas, Coca Cola menggunakan sedotan dan juga aqua. Masing-masing kelompok di instruksikan untuk meludahkan salivanya pada wadah yang telah di sediakan dan periksa pH saliva dengan menggunakan pH meter sebelum dan sesudah mengonsumsi minuman. Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada uji Kruskal Wallis ketiga kelompok perlakuan untuk pH sebelum dan sesudah (p value = < 0,05). Menurut pandangan Islam, mengonsumsi Coca Cola diperbolehkan asalkan tidak berlebihan karena dapat memberikan dampak negatif terhadap rongga mulut dan juga tubuh manusia, sedangkan dalam Islam diharamkan segala sesuatu yang membahayakan diri sendiri.