Latar belakang: Menopause merupakan suatu fase yang dialami oleh wanita usia 50-an dan menyebabkan berhentinya menstruasi karena hilangnya fungsi ovarium. Keadaan tersebut menyebabkan perubahan-perubahan dalam tubuh wanita. Salah satu perubahan yang dapat terjadi dalam rongga mulut antara lain timbulnya xerostomia yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan oral. Penurunan hormon karena berhentinya fungsi ovarium inilah yang menyebabkan terjadinya xerostomia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keadaan menopause terhadap terjadinya xerostomia serta untuk mengetahui faktor resiko yang dapat memperberat terjadinya xerostomia di Posbindu Puskesmas Bojong Nangka, Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain potong lintang. Sampel diambil dengan metode random sampling sebanyak 108 sampel. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang sudah menopause dan kelompok yang belum menopause. Hasil: Hasil uji statistik menggunakan uji Pearson Chi-Square yang menunjukkan ada hubungan yang bermakna (p < 0,05) antara menopause dengan terjadinya xerostomia. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa keadaan menopause berpengaruh terhadap terjadinya xerostomia. Di dalam Islam, manusia haruslah sabar menghadapi cobaan yang ada dalam hidupnya dan jika seseorang mengalami xerostomia maka salah satu cara untuk meredakan keadaan tersebut adalah minum air putih karena air (al-maa) merupakan salah satu hal yang paling penting bagi kehidupan manusia.