Dalam perawatan saluran akar (PSA) sering dilakukan irigasi di dalam saluran akar. Irigasi dapat menggunakan larutan klorheksidin yang bersifat bakterisidal. Fungsi utama irigasi adalah membuang debris dari saluran akar, selain itu dapat untuk sterilisasi dan pembentukan saluran akar. Penggunaan klorheksidin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada pemakainya seperti iritasi mukosa, ulserasi, perubahan indra perasa, dan perubahaan warna pada gigi dan lidah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek toksik larutan klorheksidin konsentrasi 0,01%, 0,02% dan perbandingan efek toksik antara larutan klorheksidin konsentrasi 0,01% dan 0,02% terhadap sel fibroblas. Penelitian ini menggunakan sembilan sampel well yang terdiri dari masing-masing tiga sampel untuk diuji dengan larutan klorheksidin 0,01%, 0,02%, dan kontrol yang dipaparkan selama tiga puluh menit. Kelompok kontrol dilakukan pemaparan menggunakan media kultur DMEM. Melalui uji statistik ditemukan, ternyata pada larutan klorheksidin konsentrasi 0,01 % dan 0,02% dapat meningkatkan jumlah kematian atau lebih toksik pada sel fibroblas dibandingkan kontrol. Pada larutan klorheksidin konsentrasi 0,01% tidak lebih toksik terhadap sel fibroblas dibandingkan dengan klorheksidin 0,02%. Disimpulkan bahwa larutan klorheksidin dapat memengaruhi jumlah kematian sel fibroblas.