Sleep apnea adalah terhentinya aliran udara di hidung dan mulut saat tidur dengan durasi lebih dari 10 detik, disertai dengan penurunan saturasi oksigen lebih dari 4%. Faktor risiko terjadinya sleep apnea salah satunya adalah penyempitan saluran napas atas yang disebabkan terdorongnya lidah dan palatum ke belakang hingga menempel pada dinding faring. Oral appliance merupakan terapi yang dapat digunakan pada penderita obstructive sleep apnea ringan hingga sedang yang intoleransi menggunakan continouos positive airway pressure (CPAP). Skripsi ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai efektivitas oral appliance (alat penopang mulut) sebagai terapi pada sleep apnea ditinjau dari kedokteran dan Islam. Menurut pandangan kedokteran, oral appliance merupakan alat intraoral yang dapat mengurangi dengkuran dan menurunkan apnea-hypopnea index (AHI) dengan cara mendorong mandibular kedepan sehingga meminimalisir penyumbatan jalur napaas. Menurut pandangan Islam, penggunaan oral appliance dapat memperbaiki kualitas tidur penderita sleep apnea, serta pengobatan sleep apnea dapat dilakukan dengan mengikuti ajaran Rasulullah dengan salah satu adab tidurnya yaitu, posisi tidur miring ke kanan. Oral appliance diperbolehkan selama ditujukan untuk pengobatan yang bermanfaat. Penderita sleep apnea sebaiknya berobat kepada seseorang yang ahli dalam penggunaan oral appliance sebagai terapi. Kedokteran dan islam sependapat tentang efektivitas oral appliance (alat penopang mulut) sebagai terapi pada sleep apnea. Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan referensi yang baik dalam bidang medis maupun masyarakat muslim untuk memahami tentang efektivitas oral appliance (alat penopang mulut) sebagai terapi pada sleep apnea