penyebab kematian di dunia. Operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) sangat ideal untuk pasien dengan penyempitan pada beberapa cabang arteri koroner. Rehabilitasi penting dilakukan setelah CABG untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Kendati banyaknya bukti yang menunjukkan manfaat dari rehabilitasi jantung, partisipasi pasien yang mengikuti rehabilitasi jantung masih rendah dan banyak pasien yang gagal mengikuti program rehabilitasi.
Tujuan skripsi ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengaruh rehabilitasi jantung terhadap kualitas hidup pasien Penyakit Jantung Koroner paska tindakan CABG ditinjau dari aspek kedokteran dan agama Islam.
Dari hasil kepustakaan diketahui bahwa pelaksanaan program rehabilitasi kardiovaskular tersupervisi di Rumah Sakit pada umumnya masih dianggap kurang dimanfaatkan. Beberapa kondisi dianggap sebagai penyebabnya antara lain banyaknya ko-morbid pada pasien, status sosio-ekonomi, jarak yang jauh dari fasilitas rehabilitasi jantung, rujukan dari dokter yang merawat pasien masih sedikit, rendahnya motivasi pasien, serta cakupan asuransi atau cara pembayaran, ketersediaan sarana rehabilitasi jantung yang tersupervisi, masalah transportasi untuk menjangkau sarana, dan masalah pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan. Saat ini upaya rehabilitasi jantung dilaksanakan baik di luar rumah sakit maupun di dalam rumah sakit.
Menurut pandangan Islam, pembolehan operasi CABG dianalogikan dengan bolehnya berbekam. Rehabilitasi dalam Islam sifatnya dianjurkan, namun dalam kondisi tertentu di mana seseorang tersebut dalam keadaan yang sangat membutuhkan rehabilitasi, yang jika tidak dilakukan maka dapat mengancam keselamatan jiwanya, maka hal ini dapat merubah hukumnya menjadi sesuatu yang diwajibkan.