Kanker prostat merupakan jenis kanker ke-4 paling sering didiagnosa, dan jenis kanker ke-2 paling sering ditemukan pada laki-laki. Menurut WHO, diperkirakan terdapat 1.1 juta pria yaitu 15% dari semua jenis kanker pada pria. Dengan perkiraan angka kematian sebanyak 307.000 jiwa, kanker prostat merupakan penyebab kematian akibat kanker terbanyak ke 5 pada pria (6,6% dari total kematian pada pria). Kanker prostat lebih sering terjadi pada pria berusia diatas 50 tahun dan jarang terjadi pada pria berusia dibawah 40 tahun. Tujuan skripsi ini adalah membahas tentang penggunaan biomarker pca3 sebagai petanda deteksi dini kanker prostat ditinjau dari kedokteran dan Islam. Dari hasil kepustakaan diketahui PCA3 adalah pemeriksaan amplifikasi asam nukleat dari sel kanker prostat yang memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap kanker prostat jika dibandingkan dengan pemeriksaan PSA, akan tetapi nilai dan hubunganya dengan tingkat keganasan dan staging kanker prostat masih diteliti lebih lanjut. Beberapa penelitian menunjukan adanya kaitan skor PCA3 dengan derajat kanker menurut Gleason score, beberapa penelitian lainya mengkaitkan PCA3 dengan volume kanker dan indikasi biopsi prostat. Menurut pandangan Islam kanker prostat adalah darar atau hal yang membahayakan, maka harus dihilangkan. Sesuai tujuan syariat Islam, setiap manusia harus menjaga kehidupan, termasuk menjaga diri dari penyakit kanker. Menurut kaidah dasar fiqih yaitu wasilah, “semua perbuatan itu tergantung pada tujuanya”, tujuan pengobatan kanker prostat adalah menyembuhkan, tetapi sebelumnya kanker harus dideteksi dengan pemeriksaan, maka pemeriksaan PCA3 sama pentingnya dengan menyembuhkan penyakit. Diharapkan skripsi ini dapat dijadikan sebagai referensi yang baik dalam bidang medis ataupun masyarakat untuk memahami penggunaan PCA3 sebagai biomarker urin pada deteksi dini kanker prostat ditinjau dari aspek kedokteran dan Islam