Stroke adalah suatu sindrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global, yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap lebih dari 24 jam, tanpa penyebab lain kecuali gangguan vaskular. Recombinant tissue plasminogen activator (t-PA) intravena adalah terapi standar untuk stroke iskemik akut, namun efektivitasnya bergantung pada waktu kritis. Terapi alternatif seperti terapi endovaskular telah digunakan selama bertahun-tahun karena memiliki probabilitas yang tinggi untuk rekanalisasi.
Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk menambah wawasan tentang efektivitas terapi endovaskular terhadap stroke iskemik akut
Dalam kedokteran, hasil penelitian menunjukkan terapi endovaskular memiliki hasil yang mirip, yaitu hasil klinis baik dan sangat baik jika dibandingkan dengan trombolisis intravena terhadap stroke iskemik akut. Terapi ini layak pada pasien yang diluar dari jendela waktu untuk terapi intravena atau memiliki kontraindikasi terhadap terapi intravena atau gagal terapi intravena.
Dalam tinjauan Islam, penggunaan terapi endovaskular pada stroke iskemik akut pada dasarnya menurut kaidah fiqhiyyah dapat dilakukan apabila banyak memberikan manfaat dan tidak menimbulkan mudharat. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyyah yang mengatakan hukum asal sesuatu adalah halal sampai ada dalil yang mengharamkannya.
Ilmu kedokteran dan Islam sependapat bahwa terapi endovaskular boleh dilakukan untuk stroke iskemik akut karena dapat meminimalisir perburukan penyakit dan memperbaiki kualitas hidup
Dengan demikian disarankan kepada para dokter muslim, hendaknya terus meningkatkan pengetahuan dalam perkembangan ilmu-ilmu kedokteran dan disertai dengan ilmu agama sehingga dapat memberi pengobatan yang terbaik dan meningkatkan kualitas hidup pasien stroke iskemik akut.