Angiofibroma nasofaring merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi di nasofaring. Penyakit
ini jarang ditemukan diperkirakan hanya merupakan 0,05% dari tumor leher dan kepala. Penyakit
ini dapat ditangani dengan berbagai cara sesuai dengan tingkat keparahan penyakit.
Tujuan umum penulisan skripsi ini adalah memberikan informasi mengenai penerapan operasi
dengan pendekatan transpalatal sebagai salah satu cara untuk mengobati penyakit angiofibroma
nasofaring ditinjau dari segi kedokteran dan Islam. Tujuan khususnya adalah memberikan informasi
mengenai penyakit angiofibroma nasofaring, Menjelaskan operasi dengan pendekatan tranpalatal
sebagai penanganan angiofibroma nasofaring Menjelaskan pandangan Islam mengenai operasi
dengan pendekatan tranpalatal sebagai penanganan angiofibroma nasofaring.
Secara histologis tumor ini bersifat jinak namun secara klinis bersifat ganas karena berkemampuan
merusak jaringan sekitar dengan gejala yang paling sering ditemukan adalah obstruksi nasal yang
progresif dengan epistaksis berulang.
Operasi dengan pendekatan transpalatal merupakan salah satu teknik operasi terbuka yang dapat
dilakukan pada pasien angiofibroma nasofaring khususnya pada kasus-kasus yang terbatas pada
daerah nasofaring, fossa pterigomaksila dan sinus paranasal. Operasi ini dilakukan dengan
melakukan pembedahan pada daerah palatal di sepanjang margin gingiva dengan tujuan untuk
mengembalikan fungsi organ nasofaring.
Tinjauan Islam terhadap operasi dengan pendekatan transpalatal sebagai penanganan penyakit
angiofibroma nasofaring pada dasarnya menurut kaidah fiqhiyyah dapat di gunakan karena banyak
memberi manfaat dan tidak menimbulkan mudharat, maka dalam hal ini ajaran Islam membolehkan
tindakan tersebut.
Skripsi ini dapat menjadi saran pertimbangan bagi dokter muslim, masyarakat dan para ulama dalam
penerapan operasi dengan pendekatan transpalatal. Oleh karena itu masalah ini menjadi penting
untuk mengerti tentang teknik pembedahan serta aturan agama Islam.
|