Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV) adalah vertigo yang berulang kali disebabkan oleh perubahan kepala dari satu posisi ke satu posisi yang lainnya. Hal ini terjadi beberapa detik setelah dari perubahan posisi kepala yang berlangsung kurang dari satu menit. Tindakan stapedektomi pada pasien dengan gangguan pendengaran merupakan tindakan yang efektif dengan berbagai teknik yang semakin lama semakin disempurnakan, dan menjadi tindakan standar pada penatalaksanaan. Akan tetapi, penatalaksanaan stapedektomi dapat menyebabkan BPPV.Persentase terjadinya BPPV akibat stapedektomi kisaran 6,3%.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mengetahui pandangan kedokteran dan Islam mengenai pengaruh stapedectomy terhadap kejadian BPPV.
Stapedektomy dapat dianggap sebagai salah satu factor etiologi BPPV, pada pasien-pasien yang telah dilakukakan stapedectomy tersebut mempunyai labirin membranous yang dekat dengan footplate. Sehingga menunjukan gejala BPPV setelah stapedektomy.
Menurut pandangan Islam, segala sesuatu boleh dikerjakan asalakan manfaatnya lebih banyak dibanding kerugiannya,dalam hal ini tindakan stapedektomi boleh dikerjakan asalkan yang mengerjakan adalah ahli nya dan harus dilakukan dengan rasa kehati-hatian yang tinggi,apabila tindakan ini dilakukan dengan tidak hati-hati yang terjadi adalah masalah atau penyakit baru yaitu BPPV.
Tindakan ini disarankan kepada dokter untuk memberi edukasi kepada pasien sebelum melakukan pengobatan. Para ulama diharapkan dapat menjelaskan kepada masyarakat bahwa memiliki kesehatan yang baik akan mendapat kemudahan dalam menjalani aktifitas sehari-hari termasuk dalam melaksanakan ibadah, oleh sebab itu ajaran Islam menganjurkan untuk berobat apa bila sakit dengan salah satu caranya adalah berobat kepada ahlinya selain ini para ahli pun harus bersikap sangat hati-hati dalam melakukan tugasnya.