Pilih Bahasa  
Book's Detail
PERBANDINGAN TEKANAN INTRAOKULER PADA TERAPI TIMOLOL MALEAT DAN DORSOLAMID PADA PASIEN GLAUKOMA DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM

Glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua di dunia setelah penyakit katarak.
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, diperkirakan 39 juta
di dunia menderita kebutaan dan glaukoma menyumbang 3.2 juta di antaranya. Skripsi ini
menerangkan perbandingan tekanan intraokuler pada terapi timolol maleat dan dorsolamid
pada pasien glaukoma ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Menurut kedokteran, glaukoma merupakan suatu neuropati optik yang mengakibatkan
hilangnya lapangan pandangan dan peningkatan tekanan intraokuler (TIO) yang diakibatkan
gangguan outflow humor aquous. Tujuan terapi pada glaukoma adalah melindungi lapang
pandang dan mencegah penurunan fungsi visual. Obat-obatan yang dapat digunakan pada
glaukoma di antaranya adalah timolol maleat dan dorsolamid. Adanya efek samping berupa
bradikardi dan bronkospasme pada penggunaan timolol maleat, sehingga penggunaan
dorsolamid menjadi alternatif terapi pada pasien-pasien dengan kontraindikasi β-blocker.
Berdasarkan perspektif Islam, kesehatan merupakan rahmat dan nikmat Allah SWT yang
sangat besar nilainya, oleh karena itu menjadi kewajiban setiap manusia untuk menjaganya.
Kebolehan berobat dianggap sebagai sesuatu yang bermanfaat untuk mengurangi atau
menghilangkan sakit, mengembalikan ke keadaan normal sehingga dapat menunaikan
kewajiban dan tugas agama.
Terapi timolol maleat dapat menurunkan TIO lebih besar dibandingkan dorsolamid, yakni
sebesar 20.24 mmHg (52.13%) untuk timolol maleat dan sebesar 9.54 mmHg (31.6%) untuk
dorsolamid dalam 2 bulan. Namun, penggunaan kombinasi dorsolamid dan timolol lebih
efektif dan lebih cepat menurunkan tekanan intraokuler serta dapat mengurangi efek samping
yang ditimbulkan pada masing-masing obat. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
faktor yang mempengaruhi keberhasilan terapi dan peningkatan TIO.
Agama Islam sejalan dengan bidang kedokteran memandang glaukoma sebagai penyakit
yang mendatangkan kerusakan dan kemudharatan sehingga harus disembuhkan. Karena
penggunaan timolol maleat dan dorsolamid pada pasien glaukoma terbukti sangat bermanfaat
maka hukumnya diperbolehkan.

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang RAMADHIANTI, PUTRI PRATIWI - Personal Name
Pembimbing 1 Batubara, Lilian
Pembimbing 2 Zuhroni
Pembimbing 3
Edisi
No. Panggil S-6212-FK
ISBN/ISSN
Subyek GLAUCOMA
Dorsolamid
Timolol Maleat
Tekanan Intraokuler (TIO)
Klasifikasi S-6212-FK
Judul Seri
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit Universitas YARSI
Tahun Terbit 2017
Tempat Terbit Jakarta
Deskripsi Fisik xi, 45 hlm., 30 cm
Abstrak / Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...