Penyakit Demam Berdarah (DB) adalah penyakit yang oleh infeksi virus dengue yang terdiri dari serotipe DEN1, DEN2, DEN3, dan DEN4 melalui vektor nyamuk. Penyakit DB merupakan penyakit endemik yang menyerang negara-negara tropik dan subtropik. World Health Organization (WHO) melaporkan diperkirakan 2,5 milyar penduduk tinggal di daerah endemik penyakit ini, dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah kasus DB tertinggi di Asia Tenggara terhitung dari tahun 1968-2009. Pencegahan DB dengan cara pengendalian vektor saat ini masih belum dapat menekan jumlah kasus yang terjadi. Vaksin dengue merupakan pencegahan yang disarankan WHO dalam menekan jumlah kasus DB. Strategi pengembangan vaksin dengue masih menghadapi tantangan terutama formulasi vaksin yang dapat memicu respon imun seimbang terhadap keempat serotipe. Vaksin dengue yang sudah diregistrasi di beberapa negara termasuk Indonesia adalah Dengvaxia yang diproduksi oleh Sanofi Pasteur yaitu vaksin chimeric yellow fever- dengue.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah memberikan informasi mengenai efikasi vaksin dengue sebagai pencegahan demam berdarah ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Proses pembuatan vaksin dengue tetravalen rekombinan bersinggungan dengan bahan haram seperti sel ginjal anjing dan kera untuk proses atenuasi virus dengue, serta enzim tripsin sebagai katalisator. Ulama mengharamkan bahan-bahan tersebut, namun keadaan darurat serta belum adanya vaksin dengan bahan yang halal menyebabkan vaksin dengue boleh dipergunakan.
Saran kepada para peneliti diharapkan agar terus melakukan penelitian dan penemuan baru khususnya vaksin dengue dan menyebarluaskan hasil penelitian tersebut kepada masyarakat agar pengetahuan dan kepekaan masyarakat akan penyakit ini menjadi lebih baik.