Latar Belakang: Pada masa awal pendidikan mahasiswa berada pada masa transisi dalam sistem
pembelajaran sehingga diperlukan pemahaman materi yang lebih yang dapat dibantu dengan
mentoring. Dengan mentoring diharapkan mahasiswa tingkat pertama dapat memiliki pemahaman
pembelajaran maksimal serta dapat meraih indeks prestasi yang maksimal. Mentoring merupakan
salah satu cara berbagi ilmu pengetahuan sebagaimana Islam mewajibkan umatnya untuk selalu
menuntut ilmu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan
mentoring dengan IP semester pertama di FKUY tahun akademik 2016/2017 dan tinjauannya dari
sudut pandang Islam.
Metode: Penelitian dilakukan dengan pendekatan survey analitik secara cross sectional. Populasi
dan sampel adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Tahun Akademik
2016/2017. Sampel dipilih dengan menggunakan whole sampling dengan syarat memenuhi kriteria
inklusi. Pengambilan data primer dilakukan dengan penyebaran kuesioner, pengambilan data
sekunder berupa nilai IP diperoleh dari arsip P2K Universitas YARSI, serta daftar hadir program
mentoring diperoleh dari Senat FKUY departemen P&K. Data dilakukan dengan uji chi-square.
Hasil:Sebesar 67% Responden termasuk kategori sering mengikuti mentoring dan 112 responden
(56,6%) termasuk kedalam IP memuaskan. Dari hasil uji statistik menggunakan uji chi-square
didapatkan nilai P= 0,002.
Simpulan: Didapatkan hubungan antara penggunaan mentoring dengan nilai IP semester pertama
pada mahasiswa FKUY Tahun Akademik 2016/2017. Menurut Islam mahasiswa yang aktif dan
bersungguh-sungguh mengikuti mentoring dan mentaati aturan yang dibuat Allah, Rasulullah dan
Ulil Amri seperti aturan pendidikan yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
akan mempengaruhi keberhasilannya dalam memperoleh indeks prestasi yang lebih tinggi,
sebagaimana firman Allah: “Dan bahwa tiadalah yang akan diperoleh manusia hanyalah sekedar
hasil usahanya. Usahanya itu akan dilihat, kemudian akan diberikan padanya ganjaran
sepenuhnya. Dan hanya kepada tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)” (Q.S. An-Najm (53) : 39-41).