Latar Belakang: Kemajuan teknologi mempengaruhi aktivitas sehari-hari yang kita lakukan, sebagai contoh adalah penggunaan komputer yang tidak pernah lepas dari kebutuhan.Penggunaan komputer terlalu lama dalam bekerja sering kali mengeluh karena adanya rasa pegal, nyeri dan kesemutan pada pergelangan tangan dan jari. Hal ini sering dihubungkan dengan terjadinya Sindroma Terowongon Karpal (STK) atau Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Sindroma Terowongan Karpal adalah salah satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan karpal, baik akibat edema fascia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus dipergelangan tangan. Terdapat 3 faktor yang dapat menyebabkan STK yaitu faktor intrinsik, faktor penggunaan tangan, dan faktor trauma. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan durasi penggunaan komputer dengan gejala sindroma terowongan karpal pada karyawan/i di Univeritas YARSI. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan teknik survei menggunakan pengisian kuisioner dan menggunakan survei secara cross sectional. Populasi dan sampel adalah seluruh karyawan/i di Universitas YARSI, seperti Tata usaha dan Sekretaris. Sampel dipilih dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengisian kuisioner. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Dari hasil penelitian terdapat 1 orang (2,1%) dengan lama kerja 2 jam/hari, 5 orang (10,6%) dengan lama kerja >3-5 jam/hari, dan 41 orang (87,3%) dengan lama kerja >5-6 jam/hari. Dari hasil uji statistik menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai P sebesar 0,835. Simpulan: Tidak ada hubungan durasi penggunaan komputer dengan gejala sindroma terowongan karpal pada karyawan/i di Universitas YARSI