Latar Belakang: Indonesia merupakan sebuah negara berkembang dengan jumlah penduduk sebanyak 252.124.458 jiwa dengan luas wilayah 1.913.378,68 km dan kepadatan penduduk sebesar 131,76 jiwa/km (Depkes RI, 2014). Masalah yang terdapat di Indonesia adalah laju pertumbuhan penduduk yang relatif masih tinggi. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tersebut akan berpengaruh kepada tingkat kehidupan dan kesejahteraan penduduk. Untuk menanggulangi masalah tersebut pemerintah telah mecanangkan Program Keluarga Berencana (KB) sebagai program Nasional (BKKBN, 2007). Metode Kontrasepsi Jangka Panjang merupakan salah satu cara untuk menekan laju pertumbuhan penduduk seperti, IUD, Implant, MOP/MOW. Tingkat ekonomi ikut mempengaruhi pemilihan jenis metode kontrasepsi yang di gunakan.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi dan pengetahuan KB gratis terhadap pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang di Kecamatan Sawah Besar Jakarta Pusat Tahun 2017 dan tinjauannya menurut Islam.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Total responden penelitian adalah 93 responden yaitu peserta KB aktif yang tinggal di Kecamatan Sawah Besar pada tahun 2017. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster sampling berupa pengambilan data menggunakan kuesioner. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji chi-square.
Hasil: Hasil uji statistik bivariat diperoleh nilai p-value 1,000 (p˃0,05) berarti secara statistik tidak ada hubungan antara tingkat ekonomi terhadap pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Untuk hasil uji statistik hubungan pengetahuan KB gratis terhadap pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang diperoleh p-value 0,145 (p>0,05) sehingga tidak ada hubugan pengetahuan KB gratis terhadap pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang. Dalam Islam program KB yang dilakukan pemerintah kepada rakyatnya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dengan maksud agar tidak ada lagi orang yang tidak mendapat makanan (miskin) tidak boleh dilakukan, sebab bertentangan dengan aqidah Islam dan dalil syara‟.