Latar Belakang: Tingkat aktivitas fisik yang rendah merupakan salah satu faktor
terjadinya obesitas yang dapat menimbulkan risiko penyakit kronik seperti penyakit
kardiovaskuler dan diabetes. Salah satu metode untuk mengukur tingkat obesitas yaitu
dengan menghitung kadar IMT. Obesitas dapat dicegah dengan melakukan aktivitas fisik
teratur salah satunya dengan berjalan kaki yang dapat dilakukan kapan saja. Hal ini sesuai
dengan ajaran Rasulullah SAW yang tertera di dalam Al Quran dan Hadist.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre test dan post test control trial selama 6
minggu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat aktivitas fisik jalan kaki
terhadap indeks massa tubuh (IMT) yang diukur dengan stadiometer, digital scale, dan
kuesioner IPAQ. Sebanyak 60 orang mahasiswi kedokteran dimana 30 orang dengan
aktivitas fisik baik dan 30 orang dengan aktivitas fisik kurang. Pengukuran IMT
dilakukan 2 kali yaitu di awal dan di akhir penelitian.
Hasil: Dari 30 mahasiswi yang pergi ke kampus dengan berjalan kaki, 27 orang
mengalami penurunan dan 3 orang mengalami kenaikan. Sedangkan dari 30 orang
mahasiswi yang menggunakan kendaraan, 24 orang mengalami penurunan dan 6 orang
mengalami kenaikan.
Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan kecenderungan penurunan IMT pada
mahasiswi dengan jalan kaki ke kampus dibandingkan dengan mahasiswi yang
menggunakan kendaraan walaupun berdasarkan hasil statistik tidak signifikan